UJIAN TENGAH SEMESTER
MATA KULIAH MANAJEMEN STRATEGI
NAMA : SISPA SRITIN
AGUSTINA
NIM/KELAS: 1133070214/ MKS VII-E
A.
Profil dan Biografi PT
Pindad
Pada Tahun
1980-an pemerintah Indonesia semakin gencar menggalakan program alih teknologi,
saat inilah muncul gagasan untuk mengubah status pindad menjadi perusahaan
berbentuk perseroan terbatas. Berdasarkan keputusan Presiden RI No.47 Tahun
1981, Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) yang sudah berdiri sejak
tahun 1978, harus lebih memperhatikan proses transformasi teknologi yang
ditetapkan pemerintah Indonesia itu, termasuk pengadaan mesin-mesin untuk
kebutuhan Industri.
Perubahan
status Pindad dilatarbelakangi oleh keterbatasan ruang gerak Pindad sebagai
sebuah industri karena terikat peraturan-peraturan dan ketergantungan ekonomi
pada anggaran DEPHANKAM (Departemen Pertahanan dan Keamanan) sehingga tidak
dapat mengembangkan kegiatan produksinya. Selain itu, Pindad pun dinilai
membebani DEPHANKAM (Departemen Pertahanan dan Keamanan) karena biaya penelitian dan pengembangan
serta investasi yang cukup besar. Karena itu DEPHANKAM (Departemen Pertahanan
dan Keamanan) menyarankan pemisahan
antara war
making activities dan war support activities. Kegiatan Pindad memproduksi
prasarana dan perlengkapan militer adalah bagian war support activities sehingga harus dipisahkan dari
Dephankam dan menjadi perseroan terbatas yang sahamnya dimiliki oleh pemerintah
Indonesia.
Ketua BPPT
saat itu Prof. DR. Ing. B.J. Habibie kemudian membentuk Tim Corporate Plan (Perencana Perusahaan) Pindad melalui
Surat Keputusan BPPT No. SL/084/KA/BPPT/VI/1981. Tim Corporate Plan diketuai langsung oleh Habibie dan
terdiri dari unsur BPPT dan Departemen Hankam.
Sebagai sebuah perusahaan Pindad diharapkan dapat memproduksi peralatan militer yang dibutuhkan secara efisien dan menghasilkan produk-produk komersial berorientasi bisnis. Dan memiliki biaya serta anggaran sendiri untuk pengembangan, penelitian dan investasi serta mengembangkan profesionalisme industrinya.
Dan pada awal
1983 Pindad menjadi badan usaha milik Negara (BUMN) sesuai dengan keputusan
pemerintah yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) RI No.4 Tahun 1983
tertanggal 11 Februari 1983.
PT Pindad (Persero) adalah perusahaan industri dan manufaktur yang bergerak dalam pembuatan produk militer dan komersial di Indonesia dan memperkerjakan sekitar 3000 karyawan. Pada tanggal 22 Desember 2014, Pemerintah melalui Kementerian BUMN menunjuk Silmy Karim sebagai Direktur Utama yang baru menggantikan Sudirman Said yang sempat menjabat Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral. Saat ini proses produksi PT. Pindad dilaksanakan di 2 tempat yaitu:
1.
Divisi Amunisi di Turen Kabupaten
Malang, Jawa
Timur. Pabrik ini
menempati lahan seluas 160 hektar.
2.
Divisi Senjata, Divisi Mekanikal, Divisi Elektrikal,
Divisi Forging & Casting, Unit Bisnis Toko Perlengkapan, Unit Bisnis Stamping, dan Unit Bisnis Laboratorium,
yang semuanya ditempatkan di Kabupaten
Bandung, Jawa
Barat. Komplek ini
menempati lahan seluas 66 hektar. Khusus Direktorat Produksi Militer,
mempekerjakan 1.546 karyawan yang terdiri dari 1.072 karyawan di pabrik dan 474
karyawan di bagian Staff.
Pada tahun
1808 didirikan sebuah bengkel peralatan militer di Surabaya dengan nama Artillerie
Constructie Winkel (ACW), bengkel ini berkembang menjadi sebuah pabrik dan
sesudah mengalami perubahan nama pengelola kemudian dipindahkan lokasinya ke Bandung pada tahun 1923.
Pemerintah
Belanda pada tahun 1950 menyerahkan pabrik tersebut kepada Pemerintah
Indonesia, kemudian pabrik tersebut diberi nama Pabrik Senjata dan Mesiu (PSM)
yang berlokasi di PT. Pindad sekarang ini.
Sejak saat itu
PT. Pindad berubah menjadi sebuah industri alat peralatan militer yang dikelola
oleh Angkatan Darat. PT. Pindad berubah status menjadi Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) dengan nama PT. Pindad (Persero) pada tanggal 29 April 1983, kemudian
pada tahun 1989 perusahaan ini berada dibawah pembinaan Badan Pengelola
Industri Strategis (BPIS) yang kemudian pada tahun 1999 berubah menjadi PT.
Pakarya Industri (Persero) dan kemudian berubah lagi namanya menjadi PT. Bahana
Pakarya Industri Strategis (Persero).
Tahun 2002 PT.
BPIS (Persero) dibubarkan oleh Pemerintah, dan sejak itu PT. Pindad beralih
status menjadi PT. Pindad (Persero) yang langsung berada dibawah pembinaan
Kementerian.
PT Pindad
telah sukses memproduksi berbagai senjata ringan yang sudah digunakan TNI dan
Polri, misalnya:
- SS1,
kaliber 5,56
x 45 mm
- SS2,
kaliber 5,56 x 45 mm
·
Pindad P3 Pistol
- SM3,
kaliber 5,56 x 45 mm
- P1,
kaliber 9 x 19 mm Parabellum
- P2,
kaliber 9 x 19 mm Parabellum
- R1,
kaliber .38
- R2,
kaliber .38
- Pindad PM2 SMG
- SPR-1 ,
kaliber 7,62 x 51
mm
- SPR-2,
kaliber 12,7
x 99 mm
- SPR-3,
kaliber 12,7
x 99 mm
Lainnya
Kendaraan militer
- Pindad
Anoa 4x4
(kendaraan taktis armoured personnel
carrier)
- Pindad APS-3 ANOA 6x6
- PINDAD ANOA CANON
- Rantis Komodo 4x4
- Combat VEHICLE
- Water
Cannon M1W-40
- Kendaraan RPP-M
- Special function
Vehicles
Produksi non-militer
Mesin Industri & Jasa
- Lini
produk Air brake prods
·
Air reservoir
·
Brake cylinder
·
Compressor set
·
Dual chamber air dryer
·
Dummy coupling
·
Isolating cock
·
distributor valve
·
Operating valve
·
Pipe brake coupling
·
Slack adjuster
- Peralatan
kelautan
·
Naval seat
·
Jasa Steering gears
·
Towing winch Kelautan
·
Tuna long line equipment
·
Crane
·
Dbl drum mooring winch
·
Electric anchor winch
- lain-lain
·
Generator alternator (elektronika)
·
Vacuum Circuit Breaker (elektronika)
·
Laboratorium (Multi-industri)
·
Palm Oil Refinery and Mill Plant (multi
industri-EPC)
·
Motor traksi (Transportasi)
·
Perlengkapan rel kereta
·
Produk-produk cor
·
Produk-produk stamping
·
Produk-produk tempa.
1.a.
Analisis Peluang dan Ancaman pada PT Pindad
Peluang:
-
PT Pindad adalah perusahaan yang satu-satunya memiliki
izin usaha untuk membuat persenjataan di Indonesia, sehingga tidak ada pesaing
dari dalam negeri.
-
Lebih mudah dalam perizinan pembuatan produk baru karena
bekerja sama dengan kementrian pertahanan dan keamanan.
-
Produk PT Pindad berguna sebagai penyedia peralatan
keamanan negara untuk TNI maupun Polri.
-
Kedisiplinan yang diterapkan kepada pegawai membuat
kecilnya kemungkinan kecurangan dalam pengambilan bahan baku maupun barang jadi
oleh karyawan (oknum tertentu). Serta kedisiplinan yang diterapkan seperti
halnya pada TNI yang dilakukan pada karyawan membuat karyawan bekerja dengan
baik dalam proses produksi.
-
Produk PT Pindad mampu bersaing dengan produk militer
dari negara lain.
Ancaman:
-
Kemungkinan munculnya pesaing baru dalam industri tempa.
-
Adanya pesaing dari luar negeri yang memiliki teknologi
yang lebih canggih.
-
Bidang keamanan dan pertahanan negara memakai peralatan
dari luar negeri karena dirasa lebih butuh dan lebih canggih.
-
Degradasi moral yang memungkinkan ketidakdisiplinan.
b. RAFE (Rangkuman Analisis Faktor Eksternal)
Isu Strategik
Ekternal
|
Bobot
|
Rating
(1-4)
|
Skor
|
Keterangan
|
Peluang:
- Perusahaan monopoli dalam persenjataan di
Indonesia
- Izin mudah
- Pemasok persenjataan bagi TNI Polri
- Karyawan Disiplin
- Produk PT Pindad mampu bersaing dengan
produk militer dari negara lain.
Ancaman:
- Pesaing di industri tempa
- Teknologi pesaing lebih canggih
- Adanya peralatan dari luar negeri dipakai
TNI Polri
- Degradasi moral karyawan
|
0,1
0,1
0,08
0,1
0,12
0,1
0,1
0,1
0,1
|
4
4
3
3
4
2
1
2
1
|
0,4
0,4
0,24
0,3
0.48
0,2
0,2
0,2
0,1
|
|
|
Total = 1
|
|
2,52
|
|
Rating:
1.
Respon jelek
2.
Respon Biasa
3.
Respon Baik
4.
Respon Luar biasa
Skor
2.52 maka PT Pindad Responsif
2.a. Elemen Rantai Nilai Perusahaan
Kekuatan:
-
Produknya memenuhi standar kualifikasi persenjataan.
-
Peralatan tempa memenuhi kriteria yang ditentukan untuk
perusahaan perkeretaapian.
-
Adanya produksi alat berat yang berkualitas
-
Bahan memanfaatkan sebagaian besi/per bekas (rongsokan)
-
Dinaungi lembaga pemerintahan sehingga aman dalam
persaingan.
Kelemahan:
-
Tidak mudah mendapatkan modal apalagi keperluan produksi
memerlukan biaya besar.
-
Penggunaan perkembangan teknologi tidak secepat produk
luar.
-
Masih ada beberapa produk yang belum bisa diproduksi.
-
Ekspor belum sebesar produk luar seperti rusia.
-
Sasaran pemasaran produk terbatas hanya untuk beberapa
sasaran saja.
b. RAFI (Rangkuman Analisis Faktor Internal)
Isu Strategik
Internal
|
Bobot
|
Rating
(1-4)
|
Skor
|
Keterangan
|
Kekuatan:
- Produk terstandar
- Produk tempa terstandar
- Produk alat berat berkualitas
- Memanfaatkan bahan bekas
- Dinaungi lembaga pemerintahan.
Kelemahan:
- Modal sulit di dapatkan.
- Penggunaan teknologi kurang pesat.
- Produk terbatas
- Kapasitas ekspor sedikit.
- Sasaran pemasaran terbatas.
|
0,08
0,1
0,1
0,1
0,12
0,12
0,1
0,1
0,1
0,08
|
3
4
3
4
4
1
2
1
2
2
|
0,24
0,4
0,3
0,4
0,48
0,12
0,2
0,1
0,2
0,16
|
|
|
Total = 1
|
|
2,6
|
|
Rating:
1.
Kelemahan Utama
2.
Kelemahan Biasa
3.
Kekuatan Biasa
4.
Kekuatan Utama
Skor
2.60 = Posisi Internal Kuat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar