Senin, 27 Maret 2017

CONTOH ANALISIS RAFE & RAFI (Analisis Faktor Internal dan Faktor Eksternal)

UJIAN TENGAH SEMESTER
MATA KULIAH MANAJEMEN STRATEGI
NAMA         : SISPA SRITIN AGUSTINA
NIM/KELAS: 1133070214/ MKS VII-E

 


A.    Profil dan Biografi PT Pindad
Pada Tahun 1980-an pemerintah Indonesia semakin gencar menggalakan program alih teknologi, saat inilah muncul gagasan untuk mengubah status pindad menjadi perusahaan berbentuk perseroan terbatas. Berdasarkan keputusan Presiden RI No.47 Tahun 1981, Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) yang sudah berdiri sejak tahun 1978, harus lebih memperhatikan proses transformasi teknologi yang ditetapkan pemerintah Indonesia itu, termasuk pengadaan mesin-mesin untuk kebutuhan Industri.
Perubahan status Pindad dilatarbelakangi oleh keterbatasan ruang gerak Pindad sebagai sebuah industri karena terikat peraturan-peraturan dan ketergantungan ekonomi pada anggaran DEPHANKAM (Departemen Pertahanan dan Keamanan) sehingga tidak dapat mengembangkan kegiatan produksinya. Selain itu, Pindad pun dinilai membebani DEPHANKAM (Departemen Pertahanan dan Keamanan)  karena biaya penelitian dan pengembangan serta investasi yang cukup besar. Karena itu DEPHANKAM (Departemen Pertahanan dan Keamanan)  menyarankan pemisahan antara war making activities dan war support activities. Kegiatan Pindad memproduksi prasarana dan perlengkapan militer adalah bagian war support activities sehingga harus dipisahkan dari Dephankam dan menjadi perseroan terbatas yang sahamnya dimiliki oleh pemerintah Indonesia.
Ketua BPPT saat itu Prof. DR. Ing. B.J. Habibie kemudian membentuk Tim Corporate Plan (Perencana Perusahaan) Pindad melalui Surat Keputusan BPPT  No. SL/084/KA/BPPT/VI/1981. Tim Corporate Plan diketuai langsung oleh Habibie dan terdiri dari unsur BPPT dan Departemen Hankam.

        Sebagai sebuah perusahaan Pindad diharapkan dapat memproduksi peralatan militer yang dibutuhkan secara efisien dan  menghasilkan produk-produk komersial berorientasi bisnis.  Dan memiliki biaya serta anggaran sendiri untuk pengembangan, penelitian dan investasi serta mengembangkan profesionalisme industrinya.
 
Berdasarkan hasil kajian dari Tim Corporate Plan diputuskan komposisi produksi Pindad adalah 20% produk militer dan 80% komersial atau non militer. Tugas pokok Pindad adalah menyediakan dan memproduksi produk-produk kebutuhan DEPHANKAM (Departemen Pertahanan dan Keamanan) seperti munisi ringan, munisi berat, dan peralatan militer lain untuk menghilangkan ketergantungan terhadap pihak lain. Tugas pokok kedua adalah memproduksi produk-produk komersial seperti mesin perkakas, produk tempa, air brake system, perkakas dan peralatan khusus pesanan.
Dan pada awal 1983 Pindad menjadi badan usaha milik Negara (BUMN) sesuai dengan keputusan pemerintah yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) RI No.4 Tahun 1983 tertanggal 11 Februari 1983. 
PT Pindad (Persero) adalah perusahaan industri dan manufaktur yang bergerak dalam pembuatan produk militer dan komersial di Indonesia dan memperkerjakan sekitar 3000 karyawan. Pada tanggal 22 Desember 2014, Pemerintah melalui Kementerian BUMN menunjuk Silmy Karim sebagai Direktur Utama yang baru menggantikan Sudirman Said yang sempat menjabat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Saat ini proses produksi PT. Pindad dilaksanakan di 2 tempat yaitu:
1.      Divisi Amunisi di Turen Kabupaten Malang, Jawa Timur. Pabrik ini menempati lahan seluas 160 hektar.
2.      Divisi Senjata, Divisi Mekanikal, Divisi Elektrikal, Divisi Forging & Casting, Unit Bisnis Toko Perlengkapan, Unit Bisnis Stamping, dan Unit Bisnis Laboratorium, yang semuanya ditempatkan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Komplek ini menempati lahan seluas 66 hektar. Khusus Direktorat Produksi Militer, mempekerjakan 1.546 karyawan yang terdiri dari 1.072 karyawan di pabrik dan 474 karyawan di bagian Staff.
Pada tahun 1808 didirikan sebuah bengkel peralatan militer di Surabaya dengan nama Artillerie Constructie Winkel (ACW), bengkel ini berkembang menjadi sebuah pabrik dan sesudah mengalami perubahan nama pengelola kemudian dipindahkan lokasinya ke Bandung pada tahun 1923.
Pemerintah Belanda pada tahun 1950 menyerahkan pabrik tersebut kepada Pemerintah Indonesia, kemudian pabrik tersebut diberi nama Pabrik Senjata dan Mesiu (PSM) yang berlokasi di PT. Pindad sekarang ini.
Sejak saat itu PT. Pindad berubah menjadi sebuah industri alat peralatan militer yang dikelola oleh Angkatan Darat. PT. Pindad berubah status menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan nama PT. Pindad (Persero) pada tanggal 29 April 1983, kemudian pada tahun 1989 perusahaan ini berada dibawah pembinaan Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS) yang kemudian pada tahun 1999 berubah menjadi PT. Pakarya Industri (Persero) dan kemudian berubah lagi namanya menjadi PT. Bahana Pakarya Industri Strategis (Persero).
Tahun 2002 PT. BPIS (Persero) dibubarkan oleh Pemerintah, dan sejak itu PT. Pindad beralih status menjadi PT. Pindad (Persero) yang langsung berada dibawah pembinaan Kementerian.
PT Pindad telah sukses memproduksi berbagai senjata ringan yang sudah digunakan TNI dan Polri, misalnya:
·         Pindad P3 Pistol
·         SPM2, kaliber 7,62 x 51 mm
  • SM3, kaliber 5,56 x 45 mm

Pistol mitraliur / (Submachine gun)
  • PM1, kaliber 9 x 19 mm Parabellum
  • PM2, kaliber 9 x 19 mm Parabellum

Senapan runduk / (Sniper Riffle)

Lainnya

 

Kendaraan militer


Produksi non-militer

Mesin Industri & Jasa

  • Lini produk Air brake prods
·         Air reservoir
·         Brake cylinder
·         Compressor set
·         Dual chamber air dryer
·         Dummy coupling
·         Isolating cock
·         distributor valve
·         Operating valve
·         Pipe brake coupling
·         Slack adjuster
  • Peralatan kelautan
·         Naval seat
·         Jasa Steering gears
·         Towing winch Kelautan
·         Tuna long line equipment
·         Crane
·         Dbl drum mooring winch
·         Electric anchor winch
  • lain-lain
·         Generator alternator (elektronika)
·         Vacuum Circuit Breaker (elektronika)
·         Laboratorium (Multi-industri)
·         Palm Oil Refinery and Mill Plant (multi industri-EPC)
·         Motor traksi (Transportasi)
·         Perlengkapan rel kereta
·         Produk-produk cor
·         Produk-produk stamping
·         Produk-produk tempa.

1.a. Analisis Peluang dan Ancaman pada PT Pindad
Peluang:
-          PT Pindad adalah perusahaan yang satu-satunya memiliki izin usaha untuk membuat persenjataan di Indonesia, sehingga tidak ada pesaing dari dalam negeri.
-          Lebih mudah dalam perizinan pembuatan produk baru karena bekerja sama dengan kementrian pertahanan dan keamanan.
-          Produk PT Pindad berguna sebagai penyedia peralatan keamanan negara untuk TNI maupun Polri.
-          Kedisiplinan yang diterapkan kepada pegawai membuat kecilnya kemungkinan kecurangan dalam pengambilan bahan baku maupun barang jadi oleh karyawan (oknum tertentu). Serta kedisiplinan yang diterapkan seperti halnya pada TNI yang dilakukan pada karyawan membuat karyawan bekerja dengan baik dalam proses produksi.
-          Produk PT Pindad mampu bersaing dengan produk militer dari negara lain.

Ancaman:
-          Kemungkinan munculnya pesaing baru dalam industri tempa.
-          Adanya pesaing dari luar negeri yang memiliki teknologi yang lebih canggih.
-          Bidang keamanan dan pertahanan negara memakai peralatan dari luar negeri karena dirasa lebih butuh dan lebih canggih.
-          Degradasi moral yang memungkinkan ketidakdisiplinan.


b. RAFE (Rangkuman Analisis Faktor Eksternal)
Isu Strategik Ekternal
Bobot
Rating
(1-4)
Skor
Keterangan
Peluang:
-    Perusahaan monopoli dalam persenjataan di Indonesia
-    Izin mudah
-    Pemasok persenjataan bagi TNI Polri
-    Karyawan Disiplin
-    Produk PT Pindad mampu bersaing dengan produk militer dari negara lain.

Ancaman:
-    Pesaing di industri tempa
-    Teknologi pesaing lebih canggih
-    Adanya peralatan dari luar negeri dipakai TNI Polri
-    Degradasi moral karyawan

0,1


0,1
0,08

0,1
0,12





0,1

0,1

0,1


0,1



4


4
3

3
4





2

1

2


1

0,4


0,4
0,24

0,3
0.48





0,2

0,2

0,2


0,1


Total = 1

2,52

Rating:
1.      Respon jelek
2.      Respon Biasa
3.      Respon Baik
4.      Respon Luar biasa

Skor 2.52 maka PT Pindad Responsif

2.a. Elemen Rantai Nilai Perusahaan
Kekuatan:
-          Produknya memenuhi standar kualifikasi persenjataan.
-          Peralatan tempa memenuhi kriteria yang ditentukan untuk perusahaan perkeretaapian.
-          Adanya produksi alat berat yang berkualitas
-          Bahan memanfaatkan sebagaian besi/per bekas (rongsokan)
-          Dinaungi lembaga pemerintahan sehingga aman dalam persaingan.

Kelemahan:
-          Tidak mudah mendapatkan modal apalagi keperluan produksi memerlukan biaya besar.
-          Penggunaan perkembangan teknologi tidak secepat produk luar.
-          Masih ada beberapa produk yang belum bisa diproduksi.
-          Ekspor belum sebesar produk luar seperti rusia.
-          Sasaran pemasaran produk terbatas hanya untuk beberapa sasaran saja.

b. RAFI (Rangkuman Analisis Faktor Internal)
Isu Strategik Internal
Bobot
Rating
(1-4)
Skor
Keterangan
Kekuatan:
-    Produk terstandar
-    Produk tempa terstandar
-    Produk alat berat berkualitas
-    Memanfaatkan bahan bekas
-    Dinaungi lembaga pemerintahan.

Kelemahan:
-   Modal sulit di dapatkan.
-   Penggunaan teknologi kurang pesat.
-   Produk terbatas
-   Kapasitas ekspor sedikit.
-   Sasaran pemasaran terbatas.

0,08
0,1

0,1

0,1

0,12



0,12

0,1

0,1
0,1

0,08

3
4

3

4

4



1

2

1
2

2

0,24
0,4

0,3

0,4

0,48



0,12

0,2

0,1
0,2

0,16


Total = 1

2,6


Rating:
1.      Kelemahan Utama
2.      Kelemahan Biasa
3.      Kekuatan Biasa
4.      Kekuatan Utama
Skor 2.60 = Posisi Internal Kuat




Tidak ada komentar:

Posting Komentar