LAPORAN INDIVIDUAL
KKN TAHUN 2017
ANALISIS KOPJAMAS DAN PEMBERIAN INFORMASI KEWIRAUSAHAAN PADA USAHA
MIKRO POTENSIAL
DI PANGADEGAN
Oleh:
Sispa Sritin Agustina
Nim. 1133070214
PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan
Individu Hasil Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan basis pengabdian kepada
masyarakat di Lingkungan Pangadegan Kelurahan Hegarsari Kecamatan Pataruman Kota
Banjar dengan judul “Analisis KOPJAMAS Dan Pemberian Informasi Kewirausahaan
Pada Usaha Mikro Potensial Di Pangadegan” telah diperiksa dan disahkan pada
tanggal 15 Maret 2017
Dosen
Pembimbing Lapangan
Dr.
Uu Nurul Huda, S.H., M.H.
Nip.
197511192006041001
|
Kelapa
Pusat Pengabdian kepada
Masyarakat-LP2M
UIN SGD Bandung
Dr.
H. Ramdani Wahyu Sururie,M.Ag.
Nip.
197210302001121002
|
KATA PENGANTAR
Assalaamu’alaikum Wr.
Wb.
Segala
puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Shalawat
serta salam tercurah limpah kepada teladan seluruh umat manusia, Rasulullah
SAW, kepada keluarganya, kepada para sahabatnya dan kepada para pengikut
ajarannya sampai hari kiamat. Dengan segala usaha, doa serta ridho-Nya alhamdulillah penulis dapat
menyelesaikan penyusunan laporan individu KKN Sisdamas 2017 yang berjudul judul “Analisis KOPJAMAS Dan Pemberian Informasi Kewirausahaan
Pada Usaha Mikro Potensial Di Pangadegan”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Uu Nurul Huda, S.H.,
M.H. selaku dosen pembimbing lapangan yang telah memberikan arahan dan
bimbingan dalam pelaksanaan KKN ini. Selain itu penulis ucapkan terima kasih
kepada seluruh tokoh, dan pihak-pihak terkait di RW 019 Pangadegan yang telah
memberikan bantuan dalam pelaksanaan KKN ini. Serta penulis ucapkan terima
kasih kepada rekan-rekan KKN kelompok 198 yang saling bahu membahu dalam
pelaksanaan setiap program KKN Sisdamas.
Penulis menyadari laporan ini masih terdapat banyak
kekurangan, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan demi
kesempurnaan laporan ini.
Banjar,
10 Maret 2017
Penulis
DAFTAR
ISI
LEMBAR
PENGESAHAN.......................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii
RINGKASAN
EKSEKUTIF....................................................................... iv
PROLOG........................................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A.
Permasalahan........................................................................................ 1
B.
Metode yang
Digunakan...................................................................... 1
BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN................ 3
A.
Monografi
Pangadegan........................................................................ 3
B.
Kondisi
Masyarakat Sasaran................................................................ 5
BAB III PROSES
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT............. 7
A.
Tahapan
Pengabdian Kepada Masyarakat........................................... 7
B.
Parsipasi dan Pelibatan
Masyarakat Sasaran........................................ 13
C.
Hasil Pengabdian
kepada Masyarakat.................................................. 14
D.
Faktor Pendukung
dan Penghambat.................................................... 15
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI..................................... 17
A.
Kesimpulan........................................................................................... 17
B.
Rekomendasi........................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 20
BIODATA PENULIS.................................................................................... 21
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RINGKASAN
EKSEKUTIF
Kuliah Kerja Nyata Berbasis Pemberdayaan Masyarakat (KKN Sisdamas)
merupakan program dari LP2M yang diserahkan kepada mahasiswa selama 1 bulan.
KKN Sisdamas kelompok 198 dilaksanakan di RW 19 Kampung Pangadegan kelurahan
Hegarsari Kecamatan Pataruman Kota Banjar.
Pangadegan
merupakan wilayah yang masih termasuk perkampungan dengan tingkat ekonomi
menengah ke bawah. Adapun permasalahan dalam bidang perekonomian yaitu pola
pikir usaha yang masih terbatas, keilmuan usaha yang masih terbatas serta
kurangnya diskusi warga/ tidak adanya kelompok masyarakat yang mendiskusikan
kegiatan untuk memakmurkan wilayah.
Peserta KKN 198 jurusan Manajemen Keuangan Syariah telah melakukan
beberapa bentuk pemberdayaan dan pengabdian di RW 19 Pangadegan. Beberapa
kegiatan tersebut diantaranya pemberian informasi kewirausahaan dan manajemen
usaha, rencana pengembangan koperasi jamaah mesjid, pemberian informasi ekonomi
syariah pada siswa-siswi MIN 1 Kota Banjar.
Potensi masyarakat Pangadegan, Hegarsari, terletak pada usaha
rumahan. Usaha rumahan tersebut seperti pembuatan keripik, pembuatan wajit,
pembuatan kue kering, dsb. Jika dikaji lebih jauh usaha tersebut bisa
dikembangkan menjadi produk oleh-oleh khas Banjar. Akan tetapi membutuhkan
waktu lama untuk sampai ke tahap tersebut. Perlu adanya perizinan usaha dan
persiapan lainnya. Maka perlu adanya KKN selanjutnya untuk membahas hal ini
lebih jauh.
PROLOG
Bismillahirrahmaanirrahim...
Puji syukur kehadirat Allah swt atas berkat nikmat dan karunianya
pelaksanaan KKN Sisdamas di Lingkungan Pangadegan, Kelurahan Hegarsari,
Kecamatan Pataruman Kota Banjar oleh Kelompok 198 telah dilaksanakan dengan
lancar dan penuh suka duka. Shalawat serta salam tercurah limpahkah
kepada Nabi Muhammad SAW.
KKN Sisdamas merupakan
program yang bagus untuk sebuah proses pendewasaan mahasiswa dan mengamalkan
setiap ilmu yang telah di dapatkan dikampus. Fakta di lapangan membuktikan
bahwa ilmu yang didapatkan selama proses perkuliahan saja tidak cukup. Perlu
adanya kemampuan dalam berkomunikasi dan bersosialisasi dengan masyarakat.
Proses ini akan melahirkan pengetahuan dan sikap untuk kemudian diperlukan demi
bekal masa depan guna bermasyarakat.
Selaku Dosen Pembimbing Lapangan kelompok 198, kami ucapkan terima
kasih kepada pemerintahan kota Banjar yang telah membantu dalam pelaksanaan KKN
Sisdamas ini. Selain itu kami ucapkan terima kasih juga kepada masyarakat di
lingkungan Pangadegan yang telah memberikan bantuan dan partisipasi dalam
kegiatan KKN. Serta kami ucapkan terima kasih kepada seluruh kelompok 198 yang
telah melaksanakan KKN Sisdamas ini dengan sungguh-sungguh. Pengorbanan waktu,
fikiran, serta tenaga semoga menjadi pengalaman yang tidak akan terlupakan.
Selama pelaksanaan KKN kami yakin sangat jauh dari kesempurnaan. Semoga semua
pihak dapat memakluminya.
Bandung, 15 Maret 2017
Dosen Pembimbing Lapangan
Dr. Uu Nurul Huda, S.H., M.H.
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Permasalahan
Ekonomi
merupakan salah satu hal penting dalam upaya pensejahteraan masyarakat.
Pemberdayaan Ekonomi banyak digerakan dalam seluruh bidang kehidupan
bermasyarakat. Bahkan pemerintah dari tatanan pusat hingga tatanan desa
melakukan banyak pengkajian dan berbagai upaya demi terciptanya ekonomi yang
kuat dan berkembang.
Salah satu upaya
dalam pengembangan ekonomi yaitu dengan pengembangan UMKM (Usaha Mikro Kecil
dan Menengah). Di Banjar Jawa Barat khususnya di Banjar, pada tahun 2010 pemerintahan
Kota Banjar memberikan dana hibah untuk setiap DKM sebesar Rp10.000.000,-. Dana
tersebut diperuntukan untuk para jama’ah mesjid untuk kepentingan usaha yang
produktif.
Di daerah lain,
dana hibah DKM ini setelah diberikan kepada pengurus tidak berjalan begitu
baik, malah dana tersebut tidak bergulir kepada jama’ah mesjid lain. Di DKM
Mesjid Baitul Hikmah RW 019 Pangadegan Kelurahan Hegarsari dana tersebut
dipinjamkan kepada jama’ah yang dana tersebut masih bergulir sampai hari ini
yang mencapai Rp13.500.000,-. Akan tetapi KOPJAMAS tersebut masih berupa
peminjaman belum ada sistem penyimpanan (funding).
Selain
perihal KOPJAMAS, perekonomian di Pangadegan ditunjang oleh kegiatan usaha,
seperti pembuatan makanan ringan, pembuatan tusuk sate, dan lain sebagainya.
Usaha tersebut masih terlaksana, akan tetapi belum menggunakan manajemen usaha
yang baik sehingga usaha cenderung tidak berkembang. Maka hal ini menjadi
ketertarikan dalam pemberdayaan masyarakat dalam bentuk kegiatan analisis Kopjamas dan pemberian informasi kewirausahaan pada usaha
mikro potensial di Pangadegan
B. Metode yang Digunakan
Berdasarkan permasalahan
dari hasil analisis di atas, maka dapat dibuat suatu rencana program kerja yang berorientasi pada permasalahan tersebut.
Metode atau tahapan yang akan dilakukan berdasarkan permasalahan yaitu dengan
menggunakan metode ceramah dan diskusi. Ceramah dilakukan dalam kegiatan umum
seperti pengajian ataupun pembelajaran di kelas. Sementara, diskusi dilakukan
saat kunjungan ke rumah-rumah warga atau dalam situasi dan kondisi yang
memungkinkan.
Menimbang lingkungan Pangadegan
merupakan wilayah yang agamis dan terdapat tiga kali pengajian dalam seminggu
maka ceramah adalah hal yang tepat. Selain itu, kegiatan belajar mengajar di
MIN 1 kota Banjar dimana terdapat pelajaran Fiqh juga menjadi sasaran untuk
sosialisasi mengenai perekonomian secara Islam. Adapun warga Pangadegan
merupakan warga yang ramah dan rasa ingin tahunya cukup tinggi, sehingga pada
kesempatan ada warga sedang berkumpul maka dilakukanlah diskusi-diskusi ringan
yang sebenarnya sambil memotivasi masyarakat untuk berwirausaha ataupun
mengembangkan usaha.
BAB
II
GAMBARAN
UMUM MASYARAKAT SASARAN
A. Monografi Desa
Adapun monografi Desa adalah sebagai berikut:
Potensi
Sumber Daya Manusia yang ada di Desa Hegarsari yang berdasarkan jenis
kelaminnya yaitu laki- laki berjumlah 7423 orang dan perempuan berjumlah 7425
orang. Kemudian jumlah penduduk yang berdasarkan usia yaitu:
a. Laki-
laki
1)
Usia 0- 5 tahun
berjumlah 696 orang
2)
Usia 6-13 tahun
berjumlah 1081 orang
3)
Usia 14- 25
tahun berjumlah 1535 orang
4)
Usia 26-40 tahun
berjumlah 1641 orang
5)
Usia lanjut
berjumlah 2470 orang
b. Perempuan
1)
Usia 0- 5 tahun
berjumlah 599 orang
2)
Usia 6-13 tahun
berjumlah 961 orang
3)
Usia 14- 25
tahun berjumlah 1452 orang
4)
Usia 26-40 tahun
berjumlah 1625 orang
5)
Usia lanjut
berjumlah orang2788 orang
2. Jumlah
Penduduk berdasarkan Pekerjaan
Jenis
pekerjaan yang ada di Kelurahan Hegarsari berdasarkan jumlah penduduknya yaitu:
1)
Petani berjumlah
240 orang
2)
Buruh tani
berjumlah 36 orang
3)
Pegawai Negeri
Sipil berjumlah 325 orang
4)
Pedagang barang
kolontong berjumlah 818 orang
5)
Montir berjumlah
10 orang
6)
TNI berjumlah 25
orang
7)
POLRI berjumlah
27 orang
8)
Pedagang
keliling berjumlah 161 orang
9)
Tukang kayu
berjumlah 1 orang
10)
Pembantu Rumah
Tangga berjumlah 1 orang
11)
Notaris berjumlah 2 orang
12)
Karyawan
Perusahaan Swasta berjumlah 833 orang
13)
Karyawan Perusahaan Pemerintah berjumlah 60
orang
14)
Wiraswasta berjumlah 1395 orang
15)
Konsultasi Manejemen dan Teknis berjumlah 3
orang
16)
Belum bekerja berjumlah 4040 orang
17)
Ibu Rumah Tangga berjumlah 4118 orang
18)
Purnawirawan/ Pensiunan berjumlah 338 orang
19)
Buruh Harian Lepas berjumlah 2253 orang
20)
Kontraktor 12 orang
21)
Buruh Usaha Hotel dan penginapan lainnya
berjumlah 4 orang
22)
Sopir berjumlah 10 orang
23)
Tukang Jahit 8 orang
24)
Tukang Rias berjumlah 10 orang
25)
Karyawan Honorer berjumlah 103 orang
26)
Tukang Cukur berjumlah 2 orang
27)
Tukang Las berjumlah 4 orang
28)
Tukang Gigi berjumlah 1 orang
29)
Pemuka Agama berjumlah 5 orang
30)
Anggota Legislatif berjumlah 1 orang
31)
Apoteker berjumlah 2 orang
3. Jumlah
Penduduk berdasarkan Agama
Agama
yang dianut oleh masyarakat yang berada
di Kelurahaan Hegarsari bervariasi diantaranya:
1)
Islam berjumlah
14257 orang
2)
Kristen
berjumlah 424 orang
3)
Katholik
berjumlah 99 orang
4)
Budha berjumlah
15 orang
5)
Konghucu
berjumlah 39 orang
6)
Kepercayaan
Kepada Tuhan Yang Maha Esa berjumlah 4 orang
4. Jumlah
Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat
pendidikan yang berada di Kelurahan Hegarsari yang berdasarkan jumlah penduduk
yaitu:
1)
Usia 3- 6 tahun
yang belum masuk TK (Taman Kanak- kanak) berjumlah 192 orang
2)
Usia 3- 6 tahun
yang sedang TK/ Play Group berjumlah 760 orang
3)
Usia 7-18 tahun
yang tidak pernah sekolah berjumlah 30 orang
4)
Usia 7-18 tahun
yang sedang sekolah berjumlah 2157 orang
5)
Tamat SD (
Sekolah Dasar)/ sederajat berjumlah 3951 orang
6)
Tamat SMP
(Sekolah Menengah Pertama)/ sederajat berjumlah 2511 oang
7)
Tamat SMA
(Sekolah Menengah Atas)/ sederajat berjumlah 3767 orang
8)
Tamat D-2/
sederajat berjumlah 101 orang
9)
Tamat D-3/
sederajat berjumlah 196 orang
10)
Tamat S-1/
sederajat berjumlah 527 orang
11)
Tamat S-2/
sederajat berjumlah 27 orang
B. Kondisi Masyarakat Sasaran
Masyarakat Pangadegan pada umumnya merupakan masyarakat yang
tingkat ekonominya menengah ke bawah. Penghasilannya rata-rata merupakan dari
pekerjaan sebagai buruh tani maupun buruh pada perusahaan tertentu milik
pengusaha asing. Adapun permasalahannya yaitu kurangnya kemauan untuk
berwirausaha, sehingga mayoritas masyarakat lebih banyak menjadi buruh dan
karyawan pabrik. Padahal apabila melihat
sumber daya alam yang ada sangat mendukung untuk membuat produk olahan baru dan
inovatif yang sudah ada. Adapun perencanaan programnya adalah dalam bentuk
pelatihan kewirausahaan bagi para pemuda dengan memanfaatkan potensi alam yang
ada.
Selain dari hal tersebut juga kurangnya informasi manajemen usaha
bagi usaha-usaha yang sudah berjalan, sehingga usaha bersifat stagnan dan
kurang berkembang. Potensi usaha di Pangadegan sudah sangat bagus akan tetapi
belum disertai manajemen usaha yang baik. Maka dalam hal tersebut perlu adanya
pendekatan, motivasi dan pemberian informasi mengenai manajemen usaha kepada
wirausaha kecil yang ada di lingkungan RW 019.
BAB
III
PROSES
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
A. Tahapan Pengabdian Kepada Masyarakat
KKN Sisdamas merupakan upaya penanggulangan masalah-masalah sosial
yang diintervensi oleh pihak luar (pemerintah), sehingga masyarakat harus
diberi kesempatan untuk mengambil keputusan berkehendak untuk menerima atau
menolak KKN Sisdamas sebagai alternatif pemecahan masalah. Oleh karenaitu
Soswal dan Rembug Warga merupakan proses awal dari pengejawantahan pembangunan
partisipatif, karena masyarakatlah yang berhak untuk mennentukan apakah mereka
akan melakuka upaya penanggulangan masalah sosialnya sendiri.[1]
Adapun
tahapan pengabdian kepada masyarakat yang berkaitan dengan program jurusan
Manajemen Keuangan Syariah di lingkungan RW 019 Pangadegan, Hegarsari dilakukan
sebagai berikut:
1.
Perencanaan
Sinergi antar Jurusan
Dalam
tahapan ini yaitu berupa perundingan dengan satu kelompok untuk saling
besinergi melakukan program yang sama dengan latar belakang keilmuan yang
hampir sama. Adapun menimbang di kelompok 198 ini yang programnya dapat
diselaraskan yaitu dengan jurusan Muamalah dan Manajemen. Dari Manajemen
Keuangan Syariah sendiri ada Laila Siti Maryam, dari jurusan Muamalah ada
Nenden Romantika, serta dari jurusan Manajemen ada Sri Wahyuni dan Wahyu Iqbal
Kamal.
Dalam
tahapan ini dilakukan analisis awal tentang keberadaan perekonomian masyarakat
Pangadegan dan sarana-prasarana apa saja yang dapat menunjang untuk pengabdian
dan pemberdayaan. Adapun tahap ini dilakukan sebelum keberangkatan ke lokasi
KKN. Dari beberapa hasil yang telah didiskusikan setelah mempertimbangkan
kondisi yang telah dijelaskan maka perencanaannya yaitu akan berfokus pada
koperasi dan kewirausahaan.
2.
Sosialisasi Awal
dan Rembug Warga
Setelah
dilakukannya perencanaan sinergi program antarjurusan yang sebidang, maka
tahapan berikutnya adalah sosialisasi awal dan rembug warga. Tahapan ini
dilakukan serentak yang diadakan di Balai RW 019 Pangadegan. Sosialisasi awal
yaitu berupa pengenalan diri masing-masing mahasiswa serta pemberian informasi
seputar KKN Sisdams yang akan diadakan di lokasi Pangadegan tersebut. Sementara
itu, rembug warga merupakan pendiskusian masalah-masalah yang ada di
masyarakat. Dalam tahapan ini, peserta KKN Sisdamas mengetahui mengenai kondisi
ekonomi masyarakat RW 019 Pangadegan ditunjang oleh usaha mikro seperti dagang
dan bekerja pada orang lain (buruh).
3. Mengamati
dan Menganalisis Keberadaan Ekonomi
Dalam
tahapan ini dilakukan pendekatan ke setiap RT dengan wawancara dan diskusi
mengenai kondisi ekonomi masyarakat di setiap RT nya masing-masing. Setelah itu
didiskusikan mengenai hal-hal yang bisa dilakukan peserta KKN dengan bersinergi
dengan warga. Dalam tahapan ini diperoleh informasi mengenai Koperasi Jamaah
Mesjid (KOPJAMAS) DKM Baitul Hikmah dan beberapa usaha mikro warga RW 019
Pangadegan.
Pada tahun 2010 pemerintah kota Banjar melalui Dinas Sosial
memberikan Hibah dana kepada para pengurus mesjid di seluruh mesjid jami yang
ada di kota Banjar. Dana yang diberikan adalah Rp10.000.000,-. Pada awal
pemberian dana pemerintah mengharapkan dana hibah tersebut dapat diproduktifkan
untuk kegiatan para jama’ah mesjid, dan diharapkan menjadi daya tarik warga
untuk memakmurkan Mesjid. Maka, dana tersebut disebut Koperasi Jama’ah Mesjid.
Pengelola dana tersebut adalah Bapak Saryono (Ketua RT 005). Pak
Saryono mengelolannya dengan sangat baik dan pembukuannya pun sangat rapih.
Ketika dikunjungi oleh Peserta KKM kelompok 198 pak Saryono menunjukan
dokumen-dokumen setiap nasabah. Walaupun Pak Saryono atau lebih akrab di
panggil Pak Yono bukan lulusan Akuntansi, tetapi akun-akun dan data transaksi
sangat rapih.
KOPJAMAS memberikan fasilitas pinjaman kepada jama’ah mesjid dengan
maksimal peminjaman Rp1.000.000,-.
Pinjaman tersebut akan diberikan apabila mendapatkan rekomendasi dari RT dan
Ketua DKM di beberapa mesjid di Pangadegan. Adapun persyaratan yang diharuskan
yaitu calon peminjam harus mengisi form peminjaman, rekomendasi dari RT dan
DKM, dan mengisi perjanjian akad pinjaman di atas materai. Untuk membuat
KOPJAMAS ini berkembang diberlakukan infaq yang ditetapkan sesuai kemampuan
peminjam. Rata-rata peminjam mengembalikan uang selama 10 bulan dengan
rata-rata infaq Rp10.000,-.
Atas tambahan infaq dan peminjaman yang bisa dikategorikan Lancar
membuat dana KOPJAMAS sampai hari ini mencapai lebih dari 13 juta rupiah. Dana
tersebut terus bergulir dan yang tersimpan di Kas biasanya tidak lebih dari 500
ribu rupiah. Mengingat daftar tunggu calon peminjam saja bisa sampai 5 bulan.
Adapun bentuk-bentuk pengeluaran yaitu berupa biaya administrasi
maupun keperluan acara keagamaan seperti Maulid Nabi, dan lain sebagainya.
Pengurus, Pak Saryono bahkan tidak mengambil uang tersebut sebagai upah
dirinya. Pak Yono mengaku ikhlas mengelola dana tersebut sesuai yang
dipercayakan masyarakat kepada dirinya. Beliau mengatakan bahwa pengelolaan
dana KOPJAMAS yang masih sangat bagus itu di Pangadegan. Bahkan di daerah lain
dana tersebut sudah habis dan tidak cukup produktif.
Pengelolaan dana yang bagus tentunya tidak terlepas dari manajemen
modal dan manajemen piutang yang bagus. Pada tahapan prosesnya calon peminjam
harus membuat surat keterangan yang ditandangani RW dan DKM. Selanjutnya ada
akad/perjanjian tersendiri yang melibatkan pihak peminjam, pengelola modal dan
pihak ketiga. Setelah proses tersebut dilakukan pelaporan secara rutin dengan
sangat bagus dan baik dengan ilmu akuntansi yang mencukupi untuk KOPJAMAS
tersebut. Pak Saryono, selaku pengelola modal juga sangat berhati-hati dalam
meminjamkan uang serta diarsipkan dengan sangat rapih.
Selain KOPJAMAS juga adanya analisis usaha. Pengadegan adalah suatu tempat atau kampung yang jauh
dari jalan raya perkotaan. Ternyata di lingkungan pengadegan khususnya RW 19
banyak sekali warga yang berwirausaha kecil menengah seperti : Tusuk sate,
Wajit, Kripik, bolu kijing. Sehingga warga pengadegan kreatif dalam
kewirausahaannya Seperti di RT 04, RT
02, RT 06 dan RT 03.
Adapun bahan-bahan mentah yang memproduksi seperti:
Ø Tusuk sate
-
Bambu
-
Mesin
gerinda/mesing penghalus
Ø Wajit
-
Kelapa
-
Kacang merah
-
Gula
pasir
-
Pewangi(seperti
minyak ambon/pasta)
-
Perasa
buah-buahan(durian& ambon)
Ø Kripik singkong
-
Singkong
-
Minyak
-
Garam
-
Royko
-
Parutan
buat kripik
Ø Kriping pisang
-
Pisang
-
Minyak
-
garam
-
Garam
-
Royko
-
Parutan
buat kripik
Ø Bolu kijing
-
Terigu
-
Telor
-
Gula
-
Mentega
-
garam
-
Kijing
dll
Pembutannya masih original dan resep turun temurun. Oleh karena
itu, rasa kripik singkong, kripik pisang, wajit dan bolu kijing enak sekali,
sehingga banyak orang yang ketagihan.
Untuk tusuk sate, pembeli langsung mengambil ke tempat pembuatan di
RT 02. Pembuatan tusuk sate ini sebenarnya tidak terlalu sulit dan sederhana,
tetapi apabila belum terbiasa bisa membuatnya dalam waktu lama. Sedangkan untuk
produk makanan dijual ke warung-warung dan langsung ke pemesan. Harga yang
ditawarkan tidak terlalu mahal.
Masih banyak usaha mikro lain seperti warung klontong, pembuat
gorengan, pembuat bacang, penjual rujak, mie ayam, bakso, dan penjual-penjual
lainnya. Banyak sekali potensi yang masih bisa digali dan masih banya
pengembangan usaha yang bisa dilakukan. Oleh karena itu warga Pengadegan harus
semangat dalam menjalankan kewirausahaannya dan kesuksesan merupakan hasil dari
kerja keras, bukan murni dari bakat.
Kurangnya penerapan manajemen bisnis dalam kegiatan usaha mikro
tersebut membuat usaha kurang berkembang. Adapun kekurangan dalam manajemen usaha
seperti manajemen keuangan dengan perhitungan laba rugi hanya sekedar untuk
lebih dari bahan baku dan tidak adanya target. Selain itu kurangnya manajemen
pemasaran pada pangsa pasar tertentu sehingga produksi hanya menunggu
pemesanan. Serta kurangnya dalam pengemasan (packaging). Pengemasan
merupakan salah satu hal penting untuk membuat nilai suatu produk lebih
bernilai dan berkelas. Pengemasan yang bagus dan menarik, akan membuat produk
tersebut lebih disukai.
Dalam proses pendampingan kepada para pengusaha mikro di lingkungan
RW 19 Pangadegan, peserta KKN Sisdamas memberikan arahan dan pemberian
informasi terkait hal-hal dalam manajemen usaha seperti yang telah dikemukakan
di atas. Serta pemberitahuan mengenai tren usaha di masa sekarang yang banyak menggunakan
sistem promosi dan penjualan online.
4. Pemetaan
Sosial
Dalam proses identifikasi kebutuhan masyarakat, siklus lanjutan
dari Refleksi Sosial adalah Pemetaan Sosial. Dalam siklus ini para peserta KKN
dan masyarakat melakukan proses belajar untuk:[2]
a.
Menggali
informasi, bagaimana kondisi nyata dari masalah-masalah yang dikemukakan dan
dirumuskan pada saat refleksi sosial (sosial, ekonomi, lingkungan, kelembagaan,
kepemimpinan. Masalah-masalah tersebut harus didukung oleh data dan fakta,
sehingga diperlukan proses penelitian untuk mengumpulkan informasi yang
diperlukan;
b.
Mengkaji,
informasi dan fakta yang sudah didapatkan dianalisa dan dikaji bersama. Proses
ini merupakan analisa kritis terhadap berbagai kondisi yang ada berdasarkan
informasi dan fakta tadi untuk dicari sebab akibatnya termasuk
kelompok-kelompok yang terkena dampak dari masalah yang ada (kelompok sasaran).
Setiap informasi yang muncul dianalisa apakah hal tersebut merupakan masalah
yang sebenarnya atau hanya merupakan gejala saja. Merumuskan masalah: Pada
tahapan ini masalah yang telah ditemukan
dan disepakati bersama dikelompokkan (pengorganisasian masalah), kemudian
dianalisa hubungan sebab akibatnya dengan kembali membuat pohon masalah seperti
yang dilakukan dalam refleksi sosial.
5.
Analisis
Fokus Pengabdian
Setelah
dilakukannya pemetaan sosial dalam bidang ekomi maka tahapan selanjutnya adalah
analisis fokus pengabdian. Adapun fokus pengabdian yaitu berupa pemberian
informasi mengenai koperasi kepada pengurus KOPJAMAS. Selain tu itu berfokus
pada usaha mikro berupa kunjugan, analisis, dan pemeberian informasi.
6.
Pelaksanaan
Pengabdian Pada Bidang Ekonomi
Adapun
pelaksanaan ini dilakukan selama periode Kuliah Kerja Nyata Berbasis
Pemberdayaan Masyarakat (Sisdamas) dari tanggal 9 Februari sampai dengan 9
Maret 2017. Pengabdian ini berupa
kunjugan ke setiap RT yang memiliki potensi usaha, kunjungan kepada pengurus
Koperasi Jamaah Mesjid, serta mengisi pengajian dengan materi Ekonomi Syariah.
7.
Evaluasi
Pada
tahap pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat pada bidang ekonomi baru
mencapai pemberian informasi tidak sampai pada tahap pendampingan dan
pengembangan usaha. Hal ini diakibatkan karena waktu yang kurang mencukupi.
B. Partisipasi dan Pelibatan Masyarakat Sasaran
Pelaksanaan pengabdian ini tentunya
atas bantuan dari Pihak RT dan RW. Adapun partisipan pada program pengabdian
kepada masyarakat dalam bidang ekonomi adalah sebagai berikut:
1. Ketua
RT
Dalam
hal ini ketua RT berpartisipasi sebagai informan untuk setiap usaha yang ada di
lingkungan RT nya masing-masing. Selain itu juga ketua RT menjembatani antara
mahasiswa dengan kegiatan usaha kecil yang ada di Pangadegan.
2. Pengusaha
Mikro
Adapun partisipasi dan pelibatan pengusaha mikro
dalam pengabdian ini yaitu berupa penerima informasi dan arahan mengenai
manajemen usaha terutama dalam manajemen pemasaran. Dalam hal ini mereka sangat
antusias bahkan beberapa diantaranya tidak segan mengajari mahasiswa untuk
belajar membuat produk.
3. Pengurus
KOPJAMAS
Pengurus
KOPJAMAS dalam hal ini Bapak Saryono, S.Pd.I. berperan sebagai pemberi
informasi mengenai Koperasi Jamaah Mesjid. Selain itu beliau juga diberikan
informasi mengenai beberapa produk dari keungan syariah serta beberapa akadnya
yang dapat diterapkan untuk KOPJAMAS.
4. Siswa
Madrasah
Selain pada masyarakat umum program
pengabdian dalam bidang ekonomi syariah ini berupa pengajaran. Adapun
pengajaran mengenai ekonomi syariah disampaikan pada saat mata pelajaran Fiqh
di MIN 1 Kota Banjar. Hal ini sesuai sekali dengan kurikulum terkait karena
adanya pelajaran mengenai Jual-beli dalam hukum Islam.
C. Hasil Pengabdian kepada Masyarakat
Setelah
dilakukannya pengabdian ini tidak akan terlihat perubahan secara signifikan.
Akan tetapi pengetahuan masyarakat sudah lebih luas dan lebih berkembang.
Ekonomi syariah saat ini bukan sesuatu yang kaku untuk diterima masyarakat.
Terutama melihat kondisi masyarakat RW 19 Pangadegan cukup baik dalam tingkat
pengetahuan agamanya.
Selain
dari adanya manfaat bagi masyarakat, pengabdian ini juga menimbulkan dampak
positif bagi mahasiswa khususnya dalam keilmuan ekonomi syariah. Manfaat
tersebut yaitu berupa aplikasi ilmu yang didapatkan di perkuliahan diterapkan
langsung di masyarakat. Adapun tantangan dan kesulitannya merupakan kajian
lebih luas yang meningkatkan motivasi untuk menyebarluaskan ekonomi syariah ke
seluruh lapisan masyarakat.
D. Faktor Pendukung dan Penghambat
Pelaksanaan
pengabdian ini tidak terlepas dari dukungan dari berbagai pihak. Adapun
beberapa faktor pendukungnya yaitu:
1.
Sambutan
Ramah Warga
Masyarakatnya sangat menyambut baik kedatangan peserta KKN. Pada
awal keberangkatan peserta sangat takut masyarakat tidak welcome atas
adanya KKN di Pangadegan. Akan tetapi, setelah datang kesana masyarakatnya
sangat ramah dan baik. Malahan dari hari ke hari kegiatan KKN banyak warga yang
memberikan makanan olahannya atau sekedar memberikan bantuan apabila ada
kendala tertentu. Selain itu warga juga antusias dalam menyimak
informasi-informasi mengenai kewirausahaan.
2.
Besarnya
Antusias Belajar Anak
Saat pengajaran dilakukan oleh mahasiswa KKN, anak-anak begitu
bersemangat dalam belajar. Sehingga saat penyampaian mengenai materi Fiqh pun
cepat dipahami oleh anak-anak. Malah ada beberapa anak yang tidak segan
bertanya mengenai beberapa transaksi maupun konsumsi yang tidak diperbolehkan
dalam Islam.
3.
Manajemen
KOPJAMAS Bagus
KOPJAMAS di Pangadegan memang salah
satu dari sedikit yang masih berjalan di kota Banjar. Hal ini terjadi karena
adanya manajemen yang sudah sangat baik. Sehingga saat diberi informasi baru
mengenai ekonomi syariah, pengurus KOPJAMAS mudah memahaminya.
Setelah adanya beberapa faktor pendukung, terdapat pula faktor
penghambatnya yaitu sebagai berikut:
1.
Keterbatasan
Dana
Mahasiswa yang pada umumnya belum bekerja tidak bisa memberikan
dana yang begitu besar apalagi dengan kondisi ekonomi yang tidak sama. Padahal
keuangan merupakan hal penting sebagai faktor penunjang mengadakan suatu
program. Apabila diadakan pengajuan juga tidak terlalu mudah mengingat waktu
pengajuan suatu proposal biasanya minimal 2 minggu – 1 bulan, sementara di
lokasi KKN pun perlu penyesuaian dan analisa terlebih dahulu untuk mengadakan
suatu kegiatan.
2.
Keterbatasan
Waktu
Hal ini mungkin menjadi hal umum bagi seluruh peserta KKN Sisdamas
UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Kurun waktu 1 bulan merupakan waktu di mana
mahasiswa baru merasakan kedekatan dengan warga. Akan tetapi pada waktu
tersebut peserta KKN harus berpisah dengan masyarakat setempat.
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Program KKN SISDAMAS 2017 ini sangat berbeda
dengan program KKN tahun sebelumnya. Program KKN tahun 2017 berbasis
pemberdayaan masyarakat ini lebih menekankan pihak masyarakat yang menjadi subjek
dalam segala program KKN.
KKN di Kelurahan Hegarsari, Kecamatan
Pataruman Kota Banjar memiliki potensi yang dapat dikatakan berkembang. Hal ini
terlihat dari kawasan pertanian yang sangat baik dan berkecukupan, adanya
KOPJAMAS, adanya usaha mikro, masyarakat yang ramah, akan tetapi perkembangan
pendidikan yang kurang hal ini dikarenakan masyarakat yang berpendidikan tidak
mengabdi di daerah Kadungora.
Berdasarkan pelaksanaan program kerja
mahasiswa KKN SISDSMAS 2017 di lingkungan Pangadegan kelurahan Hegarsari ini
dapat dikatakan berjalan dengan baik dan berhasil. Hal ini bisa terlihat dari
antusias pihak bersangkutan dalam pengapresiannya saat pelaksanaan kegiatan.
Akan tetapi, lebih banyak program yang berdasarkan prinsip pengabdian daripada
pemberdayaan.
Program yang berdasarkan jurusan itu sendiri
memberikan kontribusi yang tidak terlalu banyak di kehidupan sehari-hari.
Masyarakat yang tidak mudah mengubah kebiasaannya akan sulit untuk diberikan
arahan dari mahasiswa yang notabene merupakan pendatang. Terlepas dari itu,
seluruh elemen yang menjadi sasaran KKN SISDAMAS 2017 ini sangat menerima
dengan baik segala program yang diusulkan oleh mahasiswa.
Program Manajemen Keuangan Syariah itu sendiri
menyentuh dari segi KOPJAMAS dan pemberian infomarsi kewirausahaan kepada
masyarakat dengan sasarannya yaitu pengurus KOPJAMAS, usaha mikro, dan
siswa-siswi dari MIN 1 Kota Banjar. Hal ini merupakan bagian ekonomi syariah
yang diterapkan dalam kehidupan.
B.
Rekomendasi
Setelah
dilakukannya kegiatan KKN Sisdamas, maka dalam hal ini penulis mempunyai
rekomendasi bagi pihak-pihak terkait menimbang terdapatnya potensi, kekurangan
dan kelibahan di lokasi KKN terkait. Beberapa rekomendasi tersebut diantaranya:
1.
Bagi LP2M (Pihak Kampus)
KKN Sisdamas di lingkungan Banjar terutama Pangadegan merupakan hal
baru. Hal ini sangat disambut baik oleh masyarakat. Sehingga, disarankan bagi
pihak LP2M untuk KKN tahun depan dapat menempatkan lagi mahasiswanya di daerah
ini karena potensi masyarakatnya harus terus digali dan dikembangkan. Hal-hal
yang telah dilakukan kelompok 198 masih jauh dari cukup, sehingga perlu penerus
untuk meneruskan kegiatan ini.
KKN Sisdamas merupakan hal baru, sehingga perlu adanya pendampingan
lebih lama kepada mahasiswa agar dapat memahami peranannya adalam KKN dengan
basis pemberdayaan ini. Terutama dalam siklus-siklus KKN Sisdamas tidak mudah
dimengerti oleh peserta KKN dalam waktu yang singkat. Program ini sangat bagus jika dilakukan
secara berkelanjutan.
Serta waktu 1 bulan dari KKN merupakan waktu yang tidak cukup untuk
mengadakan program pemberdayaan. Dibutuhkan waktu 2 minggu untuk berbaur dengan
masyarakat, dan 2 minggu lagi untuk mengamati dan mengalisis hal-hal yang dapat
diterapkan, akan tetapi belum cukup untuk melaksanakan program sampai berhasil
dan berjalan dengan sempurna.
2.
Bagi Mahasiswa
Kegiatan KKN
Sisdamas merupakan program untuk memberdayakan masyarakat pada fokus-fokus
tertentu yang ada lingkungan KKN. KKN bentuk ini sangat bagus, akan tetapi
perlu dipahami dulu tentang bagaimana keberadaan lokasi KKN. Dalam tahap
survey/observasi ke lokasi KKN sebaiknya mahasiswa perlu bergerak cepat dalam
analisis sehingga bentuk program yang direncanakan dapat terlaksana selama
program KKN.
Masyarakat
merupakan suatu bentuk sosial yang menyeluruh dengan berbagai latar belakang
dan pola pikir yang berbeda. Mahasiswa atau peserta KKN harus bisa memposisikan
diri sebagai masyarakat pula, karena penyampaian informasi yang terlalu
akademik terkadang tidak langsung dipahami masyarkat. Selain itu perlunya
menjaga sikap dalam bermasyarakat.
Selama program KKN ada baiknya mahasiswa fokus dalam kegiatan dan
jangan terganggu oleh aktivitas lain diluar ranah KKN. Hal tersebut dapat
menjadikan persengkataan antar anggota kelompok. Serta akan membuat kegiatan
tidak berjalan lancar. Karena dalam program KKN ini perlu adanya kekompakan dan
tanggung jawab yang baik.
3. Bagi Pemerintah
Adapun
rekomendasi untuk pihak pemerintahan yaitu harus terus adanya pengembangan dari
pemberdayaan masyarakat melalui LPM. Terutama masyarakat potensial harus terus
dibina dan diberikan modal usaha. Sebenarnya masyarakat sangat mampu untuk
menjadi pengusaha yang sukses selama dukungan dari pemerintah juga memadai dan
tepat sasaran.
4. Bagi Masyarakat
Masyarakat
jangan ragu untuk memulai berwirausaha dan menerapkan ekonomi Islam dalam usaha
tersebut karena akan menciptakan keberkahan dalam usaha. Selain itu juga jangan
ragu untuk mengembangkan kreatifitas dan terus berinovasi dalam menjalankan
kegiatan usaha.
DAFTAR
PUSTAKA
---------Buku Panduan KKN Sisdamas UIN SGD Bandung, LP2M.
---------Artikel,
Profil Desa Hegarsari, data yang diberikan dari pihak Kelurahan Hegarsari
kepada Peserta KKN Sisdamas 2017 yang berupa Foto copy.
BIODATA
PENULIS
Nama : Sispa
Sritin Agustina
Tanggal
lahir : Ciamis, 30 Agustus 1995
Alamat : Dsn. Rinduwangi RT 11Rw 03 Ds. Mekarwangi Kec. Sukamantri, Kab. Ciamis
Jurusan : Manajemen
Keuangan Syariah (2013)
Hobi :
Menyanyi, Mendaki Gunung, Panjat tebing, Memasak, Menulis, Bermain Musik.
Moto Hidup : Hidup hanya sementara, hanya amal baik yang akan
abadi. Maka berbuatlah kebaikan saat ada kesempatan.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar