Minggu, 26 Maret 2017

Fad, Trend, Mega Trend

Hai guys, saat ini kita akan membahas sesuatu yang sering terjadi di sekitar kita. Sesuatu yang mungkin kita tidak sadari. Jeng jreeeeng #genjreng gitar

Dunia selalu booming dengan suatu hal dari waktu ke waktu. Hal yang bahkan tidak disangka-sangka dapat mencuat ke permukaan dan menjadi sesuatu yang banyak diperbincangkan semua orang mulai dari mullut ke mulut, hingga peliputan dari semua media baik media cetak dan media elektronik.

Menurut Philip Kotler, tentang Scanning the Marketing Macroenvironment, ada tiga macam situasi dimana suatu mudah dikenal. Keadaan tersebut bisa jadi dipengaruhi karena momentum ataupun suatu hal yang tidak diduga. Jika dipandang dari sisi marketing ataupun dalam sisi bisnis hal tersebut sangat berpengaruh dalam usaha. Karena pada umumnya, perusahaan akan mengikuti tren yang sedang booming. Gak mungkin dong seseorang mau jadi orang yang gak up-to-date atau lebih dikenal sekarang kekinian.

 

Berikut ini nih tiga situasi menurut Philip Kotler, di antaranya:

1). A fad is "short-lived change and it has no social, economic or political significance." Fads are unpredictable and hence only lucky organizations cash on it either because they have the product bought during the fad or they very quickly made the product and it was accepted.

 

Fad bersifat tidak dapat diduga, berusia pendek, dan tidak penting secara sosial, ekonomi, dan politik (Kotler). Kehadiran fad ini tidak dapat diprediksi, terjadi adanya karena suatu momen tertentu. Tiba-tiba udah meledak aja. Duarrrr.... #anggap saja kaget. Begitulah kurang lebihnya menurut Kotler.

 

Contoh dari Fad ini misalnya burung Kenari yang booming saat 2014 kemarin. Tiba-tiba aja musim burung, semua orang melihara burung, tiap pagi banyak kicauan burung. Tapi sayang, sekarang batu ali nya tidak dapat berkicau, atau keluar kekuatan kayak di film-film. Ya begitulah kalau Fad, datang tak dijemput, pulang tak diantar. Sodaranya jelangkung benerrrr.


2). Trends are changes which are more durable and hence predictable. It is observable across several market areas and consumer activities and is consistent with other significant indicators occurring or emerging at the same time.

Kedua yaitu Tren. Tren adalah arah atau urutan peristiwa-peristiwa khusus yang memiliki beberapa momentum dan mampu bertahan lama. Tren mengungkap masa depan dan memberikan banyak peluang. (Kotler)

Tren yang sekarang sedang berlangsung di Indonesia adalah demam Korea. Selain drama nya, boy band dan girl bandnya juga banyak di gandrungin sama belia-belia dan pria jadi-jadian. Ups. Ya, maksudnya, untuk setara pria yang menyukai Korea biasanya agak melambai. Hehe. Sampai-sampai gaya berpakaian, gaya rambut, gaya bicara “Oppa, omma” sama yang lainnya deh aneh-aneh. Semua jadi tren tersendiri.

Untuk sebagian orang mungkin ada yang memilih untuk mengikuti, ada juga yang memandang hal itu negatif. Tapi kalau bagi pengusaha, semua itu dijadikan peluang bisnis. Sampai-sampai boy band, girl band asal Korea itu sering banget bikin nangis anak perempuan yang merengek ke ibunya untuk nonton Boy band asal korea itu. Kalau mampu sih mending, lah kalau susah kan makin bikin susah. Repot deh. Memang tren ini ada positif dan negatifnya, tapi kita harus tetap bijak yah menyikapi hal ini.

3. Megatrends, which are "large social, economic, political and technological changes that are slow to form, and once in place, they influence us for some time - between seven to ten years, or longer.

Megatren digambarkan sebagai perubahan besar di bidang sosial, ekonomi, politik, dan teknologi yang lebih lambat terbentuknya, dan pada saat terjadi perubahan itu akan mempengaruhi kita untuk waktu yang lama, antara tujuh dan sepuluh tahun atau lebih. (Kotler).

Contoh dari megatren ini adalah adanya Tablet yang lebih praktis untuk dibawa kemana-mana, lebih ringan dibandingkan harus membawa laptop apalagi komputer plus plus (plus CPU, plus stabilizer) haduh rebot. Kalau ada tablet kan gak bikin tas seberat bawa ponakan. Eaaa, itu mah iklan yah? Apalagi untuk kaum sosialita. Woo...

Hal yang pasti dari ketiga hal ini, selalu menjadi moment yang dinantikan para pengusaha. Untuk membaca peluang usaha yang happening. Tidak sedikit pengusaha yang salah menebak tren mode untuk perencanaan produknya, akhirnya mengalami kerugian. Makanya, harus jadi orang yang kekinian yah.

Semoga bermanfaat,
Maaf banyak salahnya nih. Kurangnya dari saya, benarnya hanya dari Yang Maha Kuasa, pemilik semua Ilmu.
Terima kasih telah berkunjung. ^_^


Tidak ada komentar:

Posting Komentar